Pencabulan Santri Ponpes Bina Qurani, Korban dari Cirebon, Kuningan sampai Karawang
KUNINGAN – Pencabulan di Ponpes Bina Qurani, Kabupaten Kuningan, ternyata berasal dari sejumlah kota seperti Kuningan, Cirebon hingga Karawang.
Adapun kasus ini pertama kali terungkap dari laporan salah satu orang tua asal Kabupaten Kuningan, yang kerap mendapati anaknya murung ketika liburan semester di rumah.
Lantaran mendapati situasi tersebut, dia akhirnya menanyakan dan mendesak anaknya bercerita. Hingga keluar lah pengakuan diperlakukan tidak senonoh.
Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi, yang langsung melakukan penangkapan kepada pelaku di Ponpes Bina Qurani.
Dari hasil pemeriksaan polisi, AL mengaku, melakukan pencabulan kepada sejumlah santri. Yakni orang asal Kabupaten Kuningan, 7 asal Cirebon, Karawang dan kota lainnya.
“Pengakuan pelaku, perbuatan tersebut pernah dilakukan terhadap delapan orang santrinya,” kata Kasat Reskrim, AKP Muhamad Hafid Firmansyah didampingi Kasi Humas, Iptu Carsa dan Kanit PPA, Ipda Suhandi.
Seperti diketahui, pencabulan santri di Kuningan membuat geger. Fakta terbaru, pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Bina Qurani, AL mengaku pernah jadi korban sodomi.
Fakta terbaru yang mengejutkan, pelaku sebenarnya sudah berkeluarga dan mereka tinggal di Jawa Timur (Jatim).
Tetapi, dirinya memiliki ketertarikan kepada lawan jenis, sehingga melakukan pencabulan kepada para santrinya sebanyak 8 orang.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Pencabulan Santri di Kuningan, Pemimpin Ponpes Ngaku Korban Sodomi, Suka Sesama Jenis
- Penyerangan Geng Motor di Karangwangun, Korban Dua Orang, 1 Meninggal, 1 Dirawat di RSUD Waled
- Habib Bahar: Kalau Ada yang Bilang Mangkir, Itu Hoax
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: